Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Kisah tragis yang memilukan dari korban penipuan umrah yang tak terhitung jumlahnya yang ditipu selama bertahun-tahun benar-benar menghancurkan.

Karangasem –

Tujuh calon jemaah umrah dari Kabupaten Karangasem, Bali patah hati setelah menjadi korban penipuan yang kejam, membuat mereka tidak dapat mewujudkan impian mereka untuk berangkat ke tanah suci.

Ahmad Sohrawardi salah satu korban penipuan biro umrah asal Karangasem saat menunjukan bukti pembayaran. (Foto: Wayan Selamat Juniasa) - detik. com
Ahmad Sohrawardi salah satu korban penipuan biro umrah asal Karangasem saat menunjukan bukti pembayaran. (Foto: Wayan Selamat Juniasa) – detik. com

Mereka menjadi korban penipuan dari salah seorang berinisial EN (64) yang mengaku bekerja sebagai marketing di salah satu agen atau biro perjalanan yang berkantor di Banyuwangi, Jawa Timur.

Lalu bagaimana warga di ‘Gumi Lahar’ ini bisa tertipu?

Rauh wajah kecewa tampak terlihat dari sosok Ahmad Sohrawardi (57). Warga asal Lingkungan Dangin Sema 1, Kelurahan Karangasem ini kecewa setelah harapannya bisa berangkat ke tanah suci gagal karena tertipu.

Padahal sebelumnya, untuk bisa berangkat umrah, Sohrawardi mengaku sudah mengumpulkan uang belasan tahun. Uang tabungan dari jerih payahnya bekerja sebagai tukang servis arloji di Pasar Amlapura Timur itu sirna begitu saja.

“Saya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk kemudian ditabung agar bisa berangkat umrah tapi sekarang justru kena tipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Sohrawardi kepada detikBali, Kamis (1/12/2022).

Adapun menurut Sohrawardi, sebelum akhirnya menjadi korban penipuan, ia dan enam warga lain mengaku tidak pernah menaruh rasa curiga sedikitpun dengan EN.

Kepercayaan Sohrawardi dan 6 korban lain itu, karena selain mengenal EN yang sama-sama asal Lingkungan Dangin Sema 1, ia juga tak meragukan keberadan travel agen karena agen tersebut sudah kenal di Kabupaten Karangasem.

Malu dan Syok Hingga Jatuh Sakit Dengar Batal Umrah

Selengkapnya baca di halaman berikutnya:

Bahkan Sohrawardi mengatakan salah satu rekannya yang berasal dari Bukit Tabuan, Desa Bukit sempat menggelar syukuran dengan memotong kambing sebelum keberangkatan dan seluruh kelompok yang akan berangkat umrah bareng diundang ke rumahnya.

“Begitu kami menerima kabar jika keberangkatan batal pada saat itu, teman saya yang sempat membuat syukuran syok bahkan sempat jatuh sakit,” kata Sohrawardi.

Saat ini, Sohrawardi sangat berharap jika uang yang sudah sempat ia bayarkan untuk berangkat umrah tersebut bisa secepatnya dikembalikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut agar ia bisa mencari travel keberangkatan umrah yang lain. Karena berangkat umrah merupakan cita-citanya sejak dulu.

“Saya mengumpulkan uang untuk bisa berangkat umrah tidak mudah, butuh belasan tahun lamanya agar uangnya bisa terkumpul jadi saya sangat berharap bisa secepatnya kembali,” kata Sohrawardi.

Hal senada juga dikatakan korban lain bernama Musniah (59). Perempuan paruh baya yang juga berasal dari Lingkungan Dangin Sema 1, Kelurahan Karangasem ini juga menjadi menjadi korban penipuan biro umrag dan travel agen yang sama.

Ia berharap, meski batal ke tanah suci, uang yang sudah ia setorkan bisa dikembalikan.

“Saya cuma berharap uang saya kembali itu saja, karena uang tersebut sangat berarti bagi saya. Saya mengumpulkan uang tersebut dari hasil berjualan jajanan keliling,” kata Musniah.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karangasem Ida Bagus Mastika mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan berangkat umrah maupun Haji agar lebih berhati-hati lagi untuk memilih travel karena mungkin saja ada oknum-oknum yang mencari kesempatan untuk melakukan penipuan.

“Saya tidak pernah melarang masyarakat mau berangkat dengan travel manapun untuk umrah karena itu merupakan hal mereka, tapi saya mengimbau agar lebih berhati-hati lagi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” kata Mastika.

Mastika juga mengatakan bahwa kasus penipuan keberangkatan umrah baru pertama kali terjadi di Kabupaten Karangasem. Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan kasus ini menjadi kejadian pertama dan terakhir di Kabupaten Karangasem.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *